Rabu, 21 Januari 2015

Istilah dalam K3L dan Pengertiannya

Istilah dalam K3L dan Pengertiannya ;          
1. Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kematian, sakit, luka, kerusakan atau kehilangan/kerugian lain.

2. Bahaya adalah keadaan atau situasi yang potensial dapat menyebabkan kerugian seperti luka, sakit, kerusakan aset, kerusakan lingkungan kerja atau gabungan dari keadaan ini.

3. Identifikasi bahaya adalah menemu dan mengenalkan jenis-jenis bahaya yang berhubungan kegiatan / proses, termasuk bagaimana bahaya itu akan terjadi.

4. Konsekuensi adalah dampak yang mungkin timbul dari suatu bahaya.

5. Kejadian adalah peristiwa yang menyebabkan kecelakaan atau yang dapat mengarah pada kecelakaan.

6. Ketidak sesuaian adalah penyimpangan apapun dari standard kerja, praktek, prosedur, peraturan, kinerja sistem manajemen dan lain-lain yang dapat secara langsung atau tidak langsung menyebabkan luka atau sakit, kerusakan aset, kerusakan lingkungan kerja atau gabungan dari semuanya.

7. Resiko adalah gabungan dari kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya tertentu pada saat kejadian.

8. Penilaian Resiko adalah penilaian dari keseluruhan proses terhadap besarnya resiko dan penentuan apakah resiko ini dapat diterima.

9. Keselamatan adalah bebas dari resiko yang tidak dapat diterima atau bahaya (ISO/IEC Guide 2).

10. Resiko yang dapat diterima adalah resiko yang telah dikurangi sampai tingkatan dapat diterima oleh organisasi sesuai dengan pemenuhan hukum terhadap kebijakan OHSAS.
11. Sistem manajemen K3 adalah bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang memudahkan manajemen dari resiko K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) sejalan dengan business organisasi. Hal ini mencakup struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan, pencapaian dan peninjauan.

12. Peningkatan berkelanjutan adalah proses untuk peningkatan sistem manajemen K3L untuk mencapai perbaikan kinerja secara keseluruhan dari keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, searah dengan kebijakan perusahaan.

13. Normal adalah kondisi / keadaan reguler dan terencana.

14. Abnormal adalah kondisi / keadaan tidak normal baik terencana maupun tidak terencana dan masih terkendali.

15. Keadaan darurat (Emergency) adalah kondisi / keadaan yang tidak direncanakan / terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

16. Audit adalah pemeriksaan sistematis untuk menentukan apakah kegiatan dan hasil yang bersangkutan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan dan apakah pengaturan ini diterapkan secara efektif dan sesuai dengan pencapaian kebijakan dan tujuan organisasi.

17. Eliminasi adalah menghilangkan suatu materi / bahan yang dianggap membahayakan.

18. Substitusi adalah mengganti suatu materi / bahan dengan bahan lain sehingga tingkat resiko lebih rendah.

19. Engineering adalah suatu usaha untuk melakukan modifikasi terhadap suatu alat atau kondisi sehingga tingkat resiko lebih rendah.

20. Administratif adalah suatu usaha untuk mengurangi resiko dengan pendekatan admistratif, misalnya prosedur kerja, ijin kerja panas, ijin kerja dingin, dll.

21. Alat Pelindung Diri adalah suatu usaha untuk mengurangi tingkat resiko dengan menggunakan alat pelindungan pada pekerja yang terpapar.

Mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi

Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi.

KAYU JATI

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.



Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.


Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

KAYU MERBAU

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.


KAYU BANGKIRAI / YELLOW BALAU

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.


KAYU KAMPER

kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.



KAYU KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

KAYU MERANTI MERAH


Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan


KAYU KARET

Botanical Name: Hevea brasiliensis

Family Name: Euphorbiaceae

Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya tumbuh di daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah Jawa.

Warna Kayu
Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan.
Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.

Densitas
Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625 kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi


KAYU GELAM

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,
Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.


KAYU ULIN

Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan.
Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian.
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.

KAYU AKASIA

Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur.

Alat Mesin Kayu Modern

Penggunaan mesin kayu modern sangat membantu Anda untuk meningkatkan produktifitas pabrik Anda. Contohnya nih, jika Anda menggunakan sistem padat karya”, Anda membutuhkan waktu sekitar 5 hari untuk menghasilkan satu set kursi dan meja tamu. Dengan mesin kayu, Anda hanya butuh 2 hari. Lebih efisien kan?
Selain lebih efisien dari sisi waktu pengerjaannya, biaya yang Anda keluarkan jadi lebih sedikit. Anda bisa mengurangi biaya tenaga kerja karena dengan mesin kayu modern, Anda hanya menggunakan 1 orang operator untuk menuntaskan sebuah pekerjaan yang bisa biasanya “digarap” 4 orang.
Yang jadi pertanyaannya sekarang adalah, mesin kayu apa saja yang harus digunakan? Ada 6 mesin kayu yang harus Anda punyai.
  1. Mesin Gergaji Belah dan Potong
    Ada dua jenis mesin gergaji yang bisa Anda pakai dan mudah untu Anda dapat di pasaran :
    • Mesin Gergaji Belah (Mesin Gergaji Kayu)
      Mesin ini bekerja dengan sebuah mata pisau berbentuk lingkaran yang bekerja dalam poros. Mesin ini akan berputar otomatis dengan sebuah sabuk berjalan yang akan menghantarkan kayu untuk melewati pisau. Anda bisa gunakan mesin gergaji ini untuk membelah kayu log atau papan kayu yang lebar.
    • Mesin Gergaji Potong (Mesin Potong Kayu)
      Cara kerja mesin gergaji potong adalah menggunakan pisau berbentuk pita yang elastis dan bisa Anda atur sudut potongnya dengan fleksibel. Anda bisa membuat bentuk khusus serprti potongan lurus, sudut, miring, lengkung dan sebagainya. So, untuk membuat bentuk dasar dari kaki meja, kursi, penampang meja, dan sebagainya, Anda harus menggunakan alat potong kayu otomatis yang satu ini.
  2. Mesin Ketam Kayu / Serut (Planner)
    Anda tentu pernah melihat alat serut manual yang dilakukan tukang kayu tradisional kan? Tentu saja Anda sudah tahu apa fungsi alat serut tersebut. Ya, benar… alat serut berfungsi untuk menghaluskan satu sisi dari sisi-sisi yang ada di sebuah kayu. Nah, untuk mempercepat proses tersebut, ada mesin ketam / serut modern dengan fungsi  dan kemampuan kerja yang lebih baik. Mesin ketam modern memiliki 4 mata kikir dan bisa menghaluskan 4 sisi kayu sekaligus dengan tingkat kehalusan yang mendekati hasil amplas. Luar biasa kan?
  3. Mesin Bor (Drilling)
    Mesin bor termasuk mesin kayu konvensional yang sudah ada sejak lama. Fungsi dari mesin bor ini adalah membuat lubang sekrup, dowel atau pen. Hanya saja masalahnya adalah, mesin bor ini hanya bisa membuat lubang sekrup dan yang semisalnya satu persatu. So, Anda sangat disarankan untuk menggantinya dengan mesin bor modern. Apa kelebihan dari mesin bor modern ini? Anda bisa membuat beberapa lubang sekaligus pada satu bidang datar kayu dan memprogramnya untuk pekerjaan berulang. Sudah kebayang kan efektif dan efisiensinya mesin ini untuk bisnis furniture Anda?
  4. Mesin Profil Kayu
    Mesin ini bekerja dengan membentuk profile pada sisi samping kayu. Untuk proses penggarapannya, mesin ini menggunakan mata pisau berporos vertikal yang akan mengiris dari samping. Hasil irisan dari mesin ini sangat halus dan lebih menyerupai hasil serutan dari mesin planner. Biasanya mesin ini masuk dalam bagian mesin finishing.
  5. Mesin Router Kayu
    Router bekerja menyerupai mesin bor. Bedanya, mesin ini memiliki mata pisau yang berbeda sehingga biasa digunakan sebagai peralatan bantu untuk membentu alur dan ulir pada kayu. Mesin router biasanya memiliki kecepatan lebih tinggi dari mata bor. Hanya saja untuk masalah tingkat ketajaman, mesin router lebih rendah dari mata bor.
  6. Mesin Amplas Kayu
    Bila bahan kayu sudah menjadi bentuk seperti yang Anda harapkan, maka langkah terakhir yang harus Anda adalah mengamplas kayu tersebut dengan amplas. Nah, mesin kayu modern yang bisa Anda gunakan untuk mempercepat proses ini adalah mesin amplas. Mesin amplas akan menghaluskan kayu hingga menghasilkan kayu tanpa serat sama sekali pada permukaannya. Mesin ini juga menggunakan kertas amplas seperti biasanya, hanya ia bekerja lebih cepat dari tenaga manusia. 
6 mesin kayu modern inilah yang akan membantu kinerja pabrik meubel menjadi lebih cepat dan lebih maksimal sekaligus mengurangi biaya produksi. Well, dengan kelebihan-kelebihan yang ada pada ke-6 mesin  kayu di atas, masihkah Anda menggunakan cara manual? Hanya Anda yang bisa menjawab…